TUGAS INSTRUMENTASI VII
POLARIMETER
Nama kelompok :
1. Laela Nurul Rahma ( A.102.08.037)
2. Leonardo Bagus U (A.102.08.038)
3. Nia Lestyowati (A.102.08.043)
4. Nina Novita R.S (A.102.08.044)
Kelas : 1.B2
Polarimetri adalah pengukuran dan interpretasi dari polarisasi dari gelombang transversal , terutama gelombang elektromagnetik , seperti gelombang radio atau cahaya. Typically polarimetry is done on electromagnetic waves that have traveled through or have been reflected , refracted , or diffracted by some material in order to characterize that object. [ 1 ] [ 2 ] Biasanya polarimetri dilakukan pada gelombang elektromagnetik yang telah melakukan perjalanan melalui atau telah tercermin , dibiaskan , atau terdifraksi oleh beberapa materi untuk mengkarakterisasi obyek itu. [1] [2]
A polarimeter is the basic scientific instrument
used to make these measurements, although this term is rarely used to
describe a polarimetry process performed by a computer, such as is done
in polarimetric synthetic aperture radar . Sebuah polarimeter adalah dasar instrumen ilmiah
yang digunakan untuk membuat pengukuran ini, meskipun istilah ini
jarang digunakan untuk menggambarkan suatu proses polarimetri dilakukan
oleh komputer, seperti yang dilakukan di polarimetrik synthetic aperture radar .
Polarimetry of thin films and surfaces is commonly known as ellipsometry . Polarimetri film tipis dan permukaan umumnya dikenal sebagai ellipsometry .
Polarimetry can be used to measure various optical properties of a material, including linear birefringence , circular birefringence (also known as optical rotation or optical rotary dispersion), linear dichroism , circular dichroism and scattering . [ 3 ] Polarimetri dapat digunakan untuk mengukur sifat optik berbagai bahan, termasuk linear birefringence , birefringence melingkar (juga dikenal sebagai rotasi optik atau rotary dispersi optik), linear dichroism , dichroism melingkar dan hamburan . [3]
To measure these various properties, there have been many designs of polarimeters. Untuk mengukur berbagai properti, ada banyak desain polarimeter. Some are archaic and some are in current use. Beberapa kuno dan beberapa sedang digunakan saat ini. The most sensitive polarimeters are based on interferometers , while more conventional polarimeters are based on arrangements of polarising filters , wave plates or other devices. The polarimeter paling sensitif didasarkan pada interferometer , sedangkan polarimeter konvensional lebih didasarkan pada pengaturan filter polarisasi , piring gelombang atau perangkat lainnya.
Polarimetry can also be included in computational analysis of waves. Polarimetri juga dapat dimasukkan dalam analisis komputasi gelombang. For example, radars often consider wave polarization in post-processing to improve the characterization of the targets. Misalnya, radar sering menganggap polarisasi gelombang di pos-pengolahan untuk meningkatkan karakterisasi target. In
this case, polarimetry can be used to estimate the fine texture of a
material, help resolve the orientation of small structures in the
target, and, when circularly-polarized antennas are used, resolve the
number of bounces of the received signal (the chirality of circularly polarized waves alternates with each reflection).
Dalam hal ini, polarimetri dapat digunakan untuk memperkirakan tekstur
halus material, membantu menyelesaikan orientasi struktur kecil di
target, dan, ketika antena sirkuler terpolarisasi digunakan, mengatasi
jumlah bouncing dari sinyal yang diterima (yang kiralitas dari alternatif gelombang sirkuler terpolarisasi dengan refleksi masing-masing).
Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar
yang datang dari sumbercahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui
prisma terpolarisasi (polarizer),kemudian diteruskan ke sel yang berisi
larutan. Dan akhirnya menuju prisma terpolarisasi kedua(analizer). Polarizer
tidak dapat diputar-putar sedangkan analizer dapat diatur atau di putar
sesuaikeinginan. Bila polarizer dan analizer saling tegak lurus (bidang
polarisasinya juga tega lurus),maka sinar tidak ada yang ditransmisikan melalui
medium diantara prisma polarisasi. Pristiwa inidisebut tidak optis aktif. Jika
zat yang bersifat optis aktif ditempatkan pada sel dan ditempatkandiantara
prisma terpolarisasi maka sinar akan ditransmisikan. Putaran optik adalah sudut
yangdilalui analizer ketika diputar dari posisi silang ke posisi baru yang
intensitasnya semakinberkurang hingga nol. Untuk menentukan posisi yang tepat
sulit dilakukan, karena itu digunakanapa yang disebut “setengah bayangan”
(bayangan redup).
Untuk mancapai kondisi ini, polarizer diatur sedemikian
rupa, sehingga setengah bidang polarisasi membentuk sudut sekecil mungkin
dengan setengah bidang polarisasi lainnya.Akibatnya memberikan pemadaman pada
kedua sisi lain, sedangkan ditengah terang. Bila analyzer diputar terus
setengah dari medan menjadi lebih terang dan yang lainnya redup. Posisi putaran
diantara terjadinya pemadaman dan terang tersebut, adalah posisi yang tepat
dimanapada saat itu intensitas kedua medan sama. Jika zat yang bersifat optis
aktif ditempatkan diantara polarizer dan analizer maka bidang polarisasi akan
berputar sehingga posisi menjadi berubah. Untuk mengembalikan ke posisi semula,
analizer dapat diputar sebesar sudut putaran dari sampel. Sudut putar jenis
ialah besarnya perputaran oleh 1,00 gram zat dalam 1,00 mL larutan yang barada
dalam tabung dengan panjang jalan cahaya 1,00 dm, pada temperatur dan panjang gelombang
tertentu. Panjang gelombang yang lazim digunakan ialah 589,3 nm, dimana 1 nm
=10-9m. Sudut putar jenis untuk suatu senyawa (misalnya pada 25oC)
Macam macam polarisasi antara lain, polarisasi dengan
absorpsi selektif, polarisasi akibat pemantulan, dan polarisasiakibat pembiasan
ganda.
1. Polarisasi dengan absorpsi selektif, dengan menggunakan
bahan yang akan melewatkan(meneruskan) gelombang yang vektor medan listriknya
sejajar dengan arah tertentu danmenyerap hampir semua arah polarisasi yang
lain.
2. Polarisasi akibat pemantulan, yaitu jika berkas cahaya
tak terpolarisasi dipantulkan olehsuatu permukaan, berkas cahya terpanyul dapat
berupa cahaya tak terpolarisasi,terpolarisasi sebagian, atau bahkan terpolarisasi
sempurna.
3. Polarisasi akibat pembiasan ganda, yaitu dimana cahaya
yang melintasi medium isotropik (misalnya air). Mempunyai kecepatan rambat sama
kesegala arah. Sifat bahan isotropik yangdemikian dinyatakan oleh indeks
biasnya yang berharga tunggal untuk panjang gelombangtertentu. Pada Kristal-kristal
tertentu misalnya kalsit dan kuartz, kecepatan cahaya didalamnya tidak sama
kesegala arah. Bahan yang demikian disebut bahan anisotropik ( tidak
isotropik).Sifat anisotropik ini dinyatakan dengan indeks bias ganda untuk
panjang gelombang tertentu. Sehingga bahan anisotropik juga disebut bahan
pembias ganda.
Cara Kerja :
1.
Sel polarimeter di bilas berkali-kali dengan aquades.
Kemudian aquades dimasukkan kedalam sel polarimeter hingga penuh dan tidak ada
gelembung udara yang masuk.Kemudian sel polarimeter tersebut dimasukkan ke
dalam polarimeter. Dan diukur besarputarannya yaitu sampai terlihat bayangan
redup. Sehingga didapatkan putaran dariaquades yang selanjutnya dijadikan titik
nol bagi pengukuran selanjutnya.
2.
Kemudian kosongkan sel polarimeter dan bilas
berkali-kali dengan larutan sampel.Kemudian ukur putaran optiknya.
3.
Siapkan larutan sampel yang akan diuji.
4.
Tabung porselin dibersihkan dengan air.
5.
Tabung porselin diisi dengan aquades sampai
penuh, diusahakan jangan sampai timbulgelembung udara, kemudian tabung ditutup
hingga rapat.
6.
Tabung dimasukkan ke dalam polarimeter.
7.
Analizer diputar hingga medan pandang yang
nampak pada teropong gelap semua.
8.
Kedudukan sudut polarizer dapat dibaca pada
skala polarimeter.
9.
Kemdian atur cahaya hingga terlihat setengah
terang, terang, setengah gelap dan diukurPutaran optiknya.
10.
Suhu aquades diukur dengan menggunakan
thermometer.
11.
Tabung porselin dicuci hingga bersih.
Jenis Polarimeter
a.Manual
Polarimeter paling awal, yang tanggal
kembali ke tahun 1830-an, yang dibutuhkan pengguna secara fisik memutar
analyzer, dan detektor itu mata pengguna menilai saat yang paling bersinar
cahaya melalui. Sudut ditandai pada skala yang mengelilingi analyzer tersebut.
Desain dasar masih digunakan dalam polarimeter sederhana.
b.Semi Otomatis
Hari ini ada juga polarimeter semi-otomatis, yang
membutuhkan deteksi visual tetapi push menggunakan-tombol untuk memutar analisa
dan menawarkan tampilan digital.
c. Sepenuhnya Otomatis
Yang paling polarimeter modern yang sepenuhnya otomatis,
dan hanya memerlukan user untuk menekan tombol dan menunggu pembacaan digital.
Bagian-bagian Polarimeter
Beberapa hal yang harus
diperhatikan pada penggunaan polarimeter, yaitu:
1.
Larutan sampel harus jernih atau tidak mengandung partikel yang tersuspensi di
dalamnya. Partikel tersebut akan menghamburkan cahaya yang melewati larutan.
2.
Tidak terdapat gelembung udara pada tabung sampel saat diisi larutan.
3.
Selalu dimulai dengan menentukan keadaan nol untuk mengkoreksi pembacaan.
4. Pembacaan rotasi optik
dilakukan beberapa kali, sampai didapat data yang dapat dihitung rata-ratanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar