Tugas
Instrumentasi
Bagian
IV
Viskometer
Nama kelompok :
1. Laela
Nurul
Rahma
( A.102.08.037)
2. Leonardo
Bagus
U
(A.102.08.038)
3. Nia
Lestyowati
(A.102.08.043)
4. Nina
Novita
R.S
(A.102.08.044)
Kelas : 1.B2
Viskometer adalah
suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang diberikan oleh
suatu cairan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan
mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat
maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir
lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat
diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk
silinder. Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan
baik untuk cairan maupun gas. Menurut hukum Poiseville, jumlah cairan yang
mengalir melalui pipa persatuan waktu dirumuskan dengan persamaan.
V/t = PR4/ 8 η L ket : η = Viskositas (dPa.s.)
V = Volume cairan
t = Waktu (s)
P = Tekanan
R = Jari-jari
tabung
L = Panjang
tabung
Ada beberapa
viscometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas suatu larutan,
yaitu:
1.
Viskositas Ostwald
2.
Viskositas Hoppler
3.
Viskometer Cup dan Bob
4.
Viscometer Cone/ Plate
1.
Viskometer kapiler / Ostwald
Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu
yangdibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir
karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji
dibandingkandengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya
sudah diketahui(biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut (Moechtar,1990).
2.
Viscometer Hoppler
Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya Archimedes.
Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca)
melalui tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya
bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel.
3.
Viscometer Cup dan Bob
Prinsip kerjanya simple digeser dalam ruangan antara dinding luar dari
bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah – tengah.
Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang
disebabkan geseran yang tinggi di sepanjang keliling bagian tube sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang
ditekan keluar memadat.
4.
Viscometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya dengan cara sampel ditempatkan ditengah – tengah papan,
kemudian dinaikan sehingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakan oleh motor
dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser kedalam ruang semitransparan
yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.
Akurasi alat
Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini,
misalnya:
1.
ukuran sample
2.
waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel
untuk menstabilkan pada pelat sebelum terbaca
3.
kebersihan alat
4.
jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas,
ukuran partikel
5.
shear rate ditempatkan untuk sampel
Kalibrasi
Setiap alat di
laboratorium harus selalu dilakukan kalibrasi berkala untuk menjaga keakuratan
data yang akan diperoleh, dan pada setiap alat tersebut cara kalibrasinya tentu
berbeda-beda.
Misalnya pada viscometer cone and
plate, caranya adalah sebagai berikut :
1.
Atur jarak antara cone spindle dengan plate
sesuai dengan Instruction Manual
2.
Pilih viscosity standard yang akan memberikan
nilai pembacaan antara 10% hingga 100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya
pilih standard dengan nilai mendekati 100% FSR.
3.
Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama
15 menit untuk mencapai suhu setting
4.
Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik %
Torque dan cP. Catatan :
1. Spindle
harus berputar minimum 5 putaran sebelum pengukuran diambil.
2. Penggunaan standard pada rentang 5
cP s.d 5.000 cP dianjurkan untuk instrument cone/plate. Jangan gunakan viscsity
standard diatas 5.000 cP.
Toleransi dari
viscometer Brookfield adalah 1% dari Full Scale Range (FSR). FSR adalah nilai
maksium yang mampu diukur oleh alat dengan kombinasi setting Spindle dan
Kecepatan putar spindle yang kita tetapkan. Sedangkan toleransi dari cairan
standard adalah 1% dari nilai viscosity cairan yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Martin, A.N., J. Swarbrick, A. Cammarata. 2006.
Physical Pharmacy, 5th ed. Philadelphia : Lea & Febiger
4.
Lecture Note “ Rheologi “ by Dr.rer.nat. Sundani
Nurono Soewandhi, School of Pharmacy ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar