About Me

I love Allah , I love my family , I love my bestfriends, I love my lectures, I love myself :D. I am a PIA CAKE lover :D not day without PIA CAKE :D. I hate SUS CAKE -.- iyuuhh --" I am a PINK colour Lover :D. I want to be a succesly Medical Analyst Girl :D.

Pages

Rabu, 28 November 2012

TUGAS INSTRUMENTASI IX SPEKTROFOTOMETER


TUGAS INSTRUMENTASI IX
SPEKTROFOTOMETER
Nama kelompok:
1.Laela Nurul Rahma                     (A.102.08.037)
2.Leonado Bagus Utomo               (A.102.08.038)
3.Nia Lestyowati                               (A.102.08.043)
4.Nina Novita R.S                            (A.102.08.038)
Kelas:1B2
Komponen Utama alat spektrofotometer, pada prinsipnya dapat digambarkan sebagai diagram blok berikut:
http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana1.jpg?w=590
Diagram Blok Komponen-komponen Utama Alat Spektrofotometer (click untuk maximize)
Alat akan mengukur nilai intensitas cahaya: P dan Po melalui sistem processor, akan diubah menjadi besaran transmitansi (T), dan absorbsi (A), yang memiliki rumusan sebagai berikut:
http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana2.png?w=590
Sumber sinar sebagai penyedia radiasi sinar (polikromatis) (biasanya lampu wolfram).
Sistem monokromator: mengubah gelombang cahaya polikromatik menjadi monokromatik.
kuvet: sebagai tempat menaruh larutan sampel dan blanko ke dalam berkas cahaya spektrofotometer.
detektor: mengubah isyarat radiasi menjadi isyarat listrik.
read out: mengubah sinyal-sinyal listrik dari detektor menjadi numerik yang dapat dibaca dalam bentuk &T atau absorbansi.
A = – log T
Sebelum dioperasikan, alat harus dikalibrasi dulu, yaitu dengan menentukan 0% T dan 100% T. Kalibrasi ini berguna agar hasil analisis dari alat tersebut lebih akurat.
Pada pekerjaan analisis yang sesungguhnya, semestinya selalu diawali dengan matching cuvet yang bertujuan untuk mengetahui apakah cuvet yang digunakan mempunyai diameter (nilai b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan, karena menurut hukum Lambert-Beer nilai A berbanding lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi larutan). Setelah dilakukan matching cuvet, pekerjaan dilanjutkan dengan mengetahui spektrum serapan larutan yang dianalisis. Dari spektrum-spektrum itu, akan dapat diketahui panjang gelombang dimana zat akan melakukan penyerapan maksimum (panjang gelombang = maksimum).
ohya, *)kuvet ada dua yaitu : kuvet permanent (terbuat dari gelas atau leburan silica) dan kuvet disposable (dari plastic atau Teflon).
Kuvet dari leburan silica dapat digunakan = 190-1100 nm
Kuvet dari bahan gelas = 380-1100 nm
Cara Kerja
A. Alat dan Bahan
-seperangkat alat Spektofotometer
-Gelas ukur dan peralatan gelas lainnya.
B. Bahan
- larutan CoCl2 (warna larutan merah jambu)
C. Cara Kerja (saya singkat aja ya, he3x)
- kalibrasi alat spektrofotometer (tergantung model alat)
Kalibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat spektrofotometer, sebelum digunakan untuk analisis. Secara umum sbb:
1. Nyalakan alat spektrofotometer
2. Isi kuvet dengan larutan blanko (aquades)
3. Diseting/diatur panjang gelombang untuk kalibrasi.
->keterangan: 0%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan.
4. Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer
5. lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting blank (dalam bentuk teks)
- matching cuvet
Sediakan paling tidak 3-5 cuvet.
Disiapkan larutan CoCl2 dan aquades (blanko).
Atur posisi 0%T dan 100%T.
Ukur %T dari larutan CoCl2 dengan menggunakan cuvet-cuvet tadi. Tandai cuvet yang menghasilkan %T yang sangat mendekati sama (lebih baik  “sama” jika memungkinkan). Kuvet yang matching ini akan mempunyai ketebalan sama. Ukur juga ketebalan (diameter) kuvet. Biasanya 1 cm.
Ambil 2 cuvet yang “matching” untuk percobaan, misalnya kuvet I dan kuvet II. Dua kuvet ini akan digunakan selanjutnya.
D. Membuat Spektrum Serapan
- disiapkan 2 cuvet tadi. kuvet I diisi blanko, sedangkan kuvet II untuk diisi larutan CoCl2 untuk dibuat spektrum serapannya.
- diukur %T larutan CoCl2 mulai panjang gelombang 490-520nm (karena secara teori daerah serapan larutan CoCl2 berada di panjang gelombang disekitar 510nm). Pengukurannya dimulai dari panjang gelombang 490-500 dengan interval 5nm, lalu 500-510 dengan interval 1 nm (dibuat kecil karena mendekati teori), lalu 510 – 520 dengan interval 1nm juga.
kemudian dibuat table
http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana3.png?w=590
Contoh tabel pengamatan absorbansi sebagai fungsi gelombang
Contoh hasil Kurva Absorbansi CoCl2
http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana4.jpg?w=590




dari Kurva tersebut, dapat diperoleh lamda (panjang gelombang) maksimal dimana larutan CoCl2 mempunyai serapan maksimal (A maks).
Spektrofotometer digunakan di atas cukup dengan S. berkas tunggal. Adapun S. berkas ganda lebih mahal harganya.
Spektrofotometer berkas tunggal
Spektrofotometer berkas ganda
Penentuan spektrum serapan secara manual, sehingga boros waktu
>>Secara otomatis, sehingga hemat waktu.
Harga lebih murah
Lebih mahal
Baik untuk analisa kualitatif
Baik untuk analisa kuantitatif, karena lebih akurat.
http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana5.jpg?w=590

Alat Spektrofotometer (lebih modern: tinggal tekan tombol aja he3x)
http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana6.jpg?w=590
Cuvet berbentuk tabung





http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana7.jpg?w=590
beberapa pengenceran larutan untuk kalibrasi dalam gelas ukur ukuran 50 mL
http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana8.jpg?w=590
Contoh Gambar Cuvette

http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana9.jpg?w=590
Cuvet berbentuk persegi panjang lebar
diameter ± 1 cm
±
http://lordbroken.files.wordpress.com/2012/02/022412_0408_pengenalana10.jpg?w=590
**)Spectronic-20 (model lama: masih manual) dan kuvet dari gelas yang berbentuk tabung

DAFTAR PUSTAKA

Selasa, 06 November 2012

TUGAS INSTRUMENTASI VIII
ION SELEKTIF ELEKTRODA
Nama kelompok  :
1.         Laela Nurul Rahma                 ( A.102.08.037)
2.         Leonardo Bagus U                  (A.102.08.038) 
3.         Nia Lestyowati                       (A.102.08.043) 
4.         Nina Novita R.S                     (A.102.08.044)
Kelas  : 1.B2
A. Pengertian ion selektif elektroda
     sebuah sensor yang mengubah ion speseifik yang dilakukan dalam larutan , pindah ke dalam volt atau tegangan dengan pengukuran MV atau meter ion. 
Elektroda membran selektif-ion

Elektroda ini mengandung membran gelas, kristal atau cairan yang mempunyai sifat : perbedaan potensial antara membran dan elektrolit yang kontak dengan membran tersebut ditentukan oleh aktifitas dari ion tertentu.
Elektroda membran yang paling tua dan paling banyak digunakan adalah elektroda gelas. Elektroda ini dikatakan selektif-ion karena hanya spesifik untuk ion H+ . Elektroda ini dapat dilihat pada Gambar.


Elektroda gelas ini terdiri dari membran yang sangat tipis yang terbuat dari gelas yang permeabel terhadap ion H+. Elektroda Ag½AgCl dicelupkan ke dalam larutan buffer yang mengandung ion Cl-. Kadang-kadang digunakan juga elektroda kalomel untuk mengganti elektroda Ag½AgCl. Elektroda gelas terutama digunakan pada pengukuran pH.

B. Prinsip kerja ion selektif elektroda

     Elektroda Selektif ion (ESI) adalah sel paro elektrokimia (elektroda) yang menggunakan membran selektif ion sebagai elemen  pengenal (sensor), karenanya ESI akan lebih merespon analit yang disensornya dibandingkan ion lain yang berada bersama-sama dalam sampel. Membran merupakan lapisan tipis bersifat semipermeabel yang memisahkan 2 fasa dengan permeabilitas yang terkontrol.
Pada saat kontak dengan larutan analit, bahan aktif membran akan mengalami disosiasi menjadi ion-ion bebas pada antarmuka membran dengan larutan. Jika anion yang berada dalam larutan dapat menembus batas antarmuka membran dengan larutan yang tidak saling campur, maka akan terjadi reaksi pertukaran ion dengan ion bebas pada sisi aktif membran sampai mencapai kesetimbangan  elektrokimia. Mekanisme pertukaran ion pada antarmuka membran  dengan larutan dinyatakan dalam reaksi :



dengan
E° = Potensial standar dari elektroda
R = konstanta gas (8,314 JK-1mo l-1)
T = temperatur kamar (25° C atau 298 K)
F = bilangan Faraday (96485 C mol-1)
ax- = aktivitas anion x-
n = muatan anion analit

Kesetimbangan elektrokimia akan menghasilkan beda potensial pada antarmuka membran dengan larutan. Beda potensial  yang timbul ditentukan oleh aktivitas ion target yang dinyatakan dengan persamaan Donnan sebagai:

Melalui suatu proses pertukaran ion antara membran dengan larutan uji, membran akan membiarkan ion iodida menembusnya dan menghalangi ion-ion lain untuk melewatinya. Respon ESI pada larutan akan diuji secara potensiometri dengan elektroda pembanding Ag/AgCl. Data yang diperoleh digunakan untuk mencari nilai faktor Nernst, koefisien selektivitas potensiometri, dan limit deteksi untuk mengetahui keselektifan dan sensitivitas ESI yang dibuat. Dari penelitian didapatkan data bahwa membran I yang terbuat dari AgI:grafit:parafin cair dengan perbandingan 8:1,5:0,5 memberikan hasil nilai faktor Nernst -58,393 mV/dekade pada daerah kerja 8.10-7 – 1.10-1 M, koefisien selektivitas potensiometri I- > SCN- > > Br-3NO- > > Cl-24SO- > > , dan limit deteksi 8.10-23CO−242OC-7 M.

 

 

sumber  :

 1. http://imakusuma.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

2. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kimia%20dasar/elektrokimia/Elektroda%20membrean%20selektif.htm