About Me

I love Allah , I love my family , I love my bestfriends, I love my lectures, I love myself :D. I am a PIA CAKE lover :D not day without PIA CAKE :D. I hate SUS CAKE -.- iyuuhh --" I am a PINK colour Lover :D. I want to be a succesly Medical Analyst Girl :D.

Pages

Rabu, 23 Januari 2013


TUGAS INSTRUMENTASI XIII
PHOTOMETER DAN K3 DALAM LABORATORIUM
Nama kelompok:
1.Laela Nurul Rahma                     (A.102.08.037)
2.Leonado Bagus Utomo               (A.102.08.038)
3.Nia Lestyowati                               (A.102.08.043)
4.Nina Novita R.S                            (A.102.08.044)
Kelas:1B2

A. PHOTOMETER

fotometer 4010

fotometer 5010


Fotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan atau penyinaran. Seperti penerapan di fotometry industri, suatu "fotometer" adalah kata umum yang meliputi alat-alat untuk mendeteksi:
  • intensitas cahaya hamburan
  • penyerapan
  • fluoresensi
Kebanyakan fotometer berlandaskan pada sebuah fotoresistor atau fotodioda. Masing-masing mengalami perubahan sifat kelistrikan ketika disinari cahaya, yang selanjutnya dapat dideteksi dengan suatu rangkaian elektronik tertentu.


Bagian-Bagian dan Fungsinya
1.      Selang aspirator untuk menghisap sample untuk dianalisis.
2.      Pompa peristaltic untuk menghisap sample dari kuvet dan menuju pembuangan.
3.      Kuvet untuk tempat meletakkan sample.
4.      Inkubator untuk menyamakan kondisi dengan yang sebenarnya dan agar hasilnya sempurna.
5.      Waste (pembuangan) untuk wadah pembuangan cairan yang telah dianalisis oleh fotometer.
6.      Selang peristaltic untuk membantu kerja pompa peristaltic yang bersifat elastic dan menjadi jalur mengalirnya sample untuk dianalisis.

Jenis-Jenis Fotometer
©      Absorption
©      Fotometer
©      Flame-fotometer
©      Fluorometer
©      Nefelometer
©      Atomik spektrometer






Prinsip dasar fotometer adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya. Kebanyakan photometers mendeteksi cahaya dengan photoresistors, dioda atau photomultipliers. Untuk menganalisis cahaya, fotometer bisa mengukur cahaya setelah melalui filter atau melalui monokromator penentuan ditentukan panjang gelombang atau untuk analisis terhadap distribusi spektrum cahaya.

Cara Pengoprasian Alat
Dipastikan kuvet telah terpasang dan pompa peristaltik telah dilingkari selang. Kabel dihubungkan dengan arus listrik 220 V. Tombol On/Off ditekan untuk menghidupkan alat dan diamkan 10 menit untuk warming up. Sampel disedot dengan menekan tombol aspirator. Metode yang digunakan dipilih pada touch screen. Semua pengaturan yang kemudian diatur. Semua pengaturan yang digunakan diatur. Hasil analisis dicetak dan sampel yang telah diuji dibuang. Selang dari pompa peristaltik dilepas. Alat dibilas dengan aquabides sebanyak 10 kali dan desinfektan 10%. Sisa buangan dikeluarkan dengan mengalirkan udara. Selang dilepas dari pompa, alat dibersihkan dengan menggunakan tisue, tekan tombol On/Off untuk mematikan alat. Kabel dilepas dari sumber arus. Tutp alat agar tidak terkena debu.

Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat
Setiap sesudah digunakan dibilas dengan aquabides serta dihindari dari pelarut yang bersifat korosif. Lampu halogen dimatikan setiap setelah digunakan. Pembersih yang digunakan dapat berupa campuran detergen, alkohol dan air atau menggunakan sodium hipoklorit.
Perawatan alat dilakukan dengan cara alat disimpan pada meja permanen. Tujuannya adalah agar alat tidak terkena guncangan dan mengurangi efektivitas kerja alat. Alat disimpan di tempat yang bersih, tidak boleh terkena cahaya matahari langsung dan hindari kontak atau berdekatan dengan alat yang mengeluarkan gelombang magnetik seperti TV, radio dan handphone.


B. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja (laboran/analis) pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. Secara keilmuan K3 merupakan ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tujuan
·         Setiap tenaga kerja/laboran dan orang lainnya yang berada di laboratorium mendapat perlindungan atas keselamatannya.
·         Setiap bahan kimia atau peralatan dapat dipakai, dipergunakan secara aman dan efisien.
·         Proses pengujian berjalan lancar.
·          Kondisi tersebut di atas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi

Hakikat higiene laboratorium dan kesehatan kerja adalah dua hal :
1.       Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan laboran/analis yang setinggi-tingginya, dengan maksud untuk kesejahteraan laboran.
2.       Sebagai alat untuk meningkatkan analisis, yang berlandaskan kepada meningginya effisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam analisis atau pengujian.

Kondisi-Kondisi Kesehatan Yang Menyebabkan Rendahnya Produktivitas Kerja
1. Penyakit Umum
2. Penyakit Akibat Kerja
3. Kondisi Gizi
4. Lingkungan Kerja
5. Beban Kerja

Terdapat 5 (lima) faktor penyebab penyakit akibat kerja
– Golongan fisik (keadaan suhu, kelembaban, suara kebisingan, radiasi, tekanan udara, penerangan, getaran dan gerak udara yang memberikan suhu efektif diluar kenikmatan kerja.
– Golongan kimia
– Golongan biologi
– Golongan fisiologi/ergonomi
– Golongan Psikologi

Sanitasi Ruang Dan Peralatan Laboratorium
- Kondisi lantai secara umum harus bersih, kedap air, tidak licin, rata sehingga mudah dibersihkan dan tidak ada genangan air.
- Dinding tembok, jendela, langit-langit, kerangka bangunan, perpipaan, lampu-lampu dan benda lain yang berada di sekitar ruang pengujian harus dalam kondisi bersih.
- Kondisi umum bangunan harus memperhatikan aspek pencahayaan dan ventilasi yang baik. Ventilasi harus tersedia dengan cukup dan berfungsi dengan baik. Pencahayaan atau penerangan hendaknya tersebar secara merata dan cukup di semua ruangan, namun hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga tidak menyilaukan
- Semua peralatan yang digunakan untuk pengujian harus selalu diperhatikan kebersihannya, dan juga penanganannya harus hati-hati karena kebanyakan peralatan laboratorium mudah pecah.
- Setelah penggunaan alat gelas dan non gelas selesai atau pekerjaan telah selesai semua peralatan tersebut dibersihkan dan ruangan yang digunakan harus dibersihkan dengan bahan saniter. Saniter adalah senyawa kimia yang dapat membantu membunuh bakteri dan mikroba. Air yang digunakan dalam pencucian alat hendaknya air yang bersih yang memenuhi persyaratan sanitasi, sehingga mencegah kontaminasi. Air bersih mempunyai ciri-ciri antara lain tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau

 Pengendalian Ruang Penyimpanan Bahan Kimia
ü  Ruang penyimpanan bahan kimia di laboratorium harus dikendalikan sehingga temperatur, kelembaban, dan sirkulasi udara sesuai dengan yang diharapkan, Jika temperatur dalam ruang penyimpanan bahan kimia tersebut tingga dan terasa pengap, maka exhaust fan (alat sejenis kipas angin) dihidupkan dan ventilasi atau pintu dibuka agar terjadi sirkulasi udara, sehingga dapat menurunkan temperatur dan kelembaban.
ü  Pada saat akan mengambil bahan kimia harus memakai alat keselamatan kerja. Sebelum masuk ruang penyimpanan bahan kimia, harus memeriksa suhu dan kelembaban ruangan apakah sesuai dengan persyaratan, baru melakukan pengambilan atau penempatan bahan kimia

 Pengaruh Bahan Kimia Terhadap Kesehatan
*      Iritasi, yaitu terjadinya luka bakar setempat akibat kontak bahan kimia dengan bagian tubuh.
*      Korosif kerusakan jaringan.
*      Timbulnya alergi nampak sebagian bintik-bintik merah kecil atau gelembung berisi cairan atau gangguan pernafasan (tersumbat dan pendek-pendek)
*      Pernafasan terganggu, seperti sulit bernafas sehingga terasa tercekik atau aspiksian karena kekurangan oksigen akibat diikat olah gas thinner seperti : nitrogen dan karbon dioksida.
*      Timbulnya keracunan sistemik, yaitu bahan kimia yang dapat mempengaruhi bagian-bagian tubuh seperti merusak hati, ginjal, susunan syaraf dan lain-lain.
*      Kanker, akibat paparan bahan kimia sehingga merangsang pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali dalam bentuk tumor ganas.
*      Kerusakan atau kelainan janin yang ditandai oleh kelahiran dalam keadaan cacat atau kemandulan.
*      Phemokoniosis, yaitu timbunan debu dalam paru-paru sehingga kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen menjadi kurang akibatnya penderita mengalami nafas pendek.

Pembuangan Limbah
v  Saluran pembuangan limbah bahan kimia dalam bentuk cair harus dikonstruksi dengan baik sehingga proses pembuangan limbah cair tidak terhambat.
v  Tempat penampungan hendaknya dibuat, jangan langsung dibuang ketempat umum karena akan mengganggu dan mencemari lingkungan umum.
v  Jika produksi sampah/limbah cair ternyata cukup tinggi, atau telah mengakibatkan ganggguan pencemaran adalah indikasi awal bahwa masalah pencemaran di lingkungan telah terjadi, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan badan pengelolaan limbah

Fasilitas Penggudangan
Ø  Ruangan, dinding, bangunan dan pekarangan bangunan harus selalu bersih, bebas sampah dan kotoran.
Ø  Barang barang yang disimpan dalam gudang harus diatur dan disusun secara baik dan teratur, dengan menyisakan jarak yang cukup, baik jarak antar tumpukan maupun dengan dinding tembok
Ø  Barang yang telah rusak atau bahan baku yang telah busuk, hendaknya diambil dan dipisahkan dari barang-barang yang masih baik
Ø  Untuk sampah yang kering dan padat perlu disediakan tempat pembuangan sampah padat yang cukup, baik kebersihannya maupun ukurannya sesuai dengan jumlah sampah diproduksi

Pencegahan dan penanggulangan Keadaan Darurat di Laboratorium
1. Menggunakan Akal Sehat
2. Kacamata Pengaman
3. Bahan Kimia di Mata
4. Asam dan Basa
5. Luka karena Bahan Kimia
6. Luka Bakar
7. Tergores atau Teriris
8. Menghirup Bahan Beracun
9. Menghindari Kebakaran
10. Memadamkan Api
11. Memadamkan Api yang Membakar Pakaian
12. Menangani Pelarut

Lambang-lambang dalam k3








sumber

1. http://pangestu-ayupangestu.blogspot.com/2011/12/fotometer-dan-polarimeter.html
2. http://arfiyahtrimeirina.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-pemeliharaan-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar