TUGAS INSTRUMENTASI XII
OVEN DAN INKUBATOR
Nama kelompok:
1.Laela Nurul Rahma (A.102.08.037)
2.Leonado Bagus Utomo (A.102.08.038)
3.Nia Lestyowati (A.102.08.043)
4.Nina Novita R.S (A.102.08.044)
Kelas:1B2
A. OVEN
Pendahuluan
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya.
Cara penggunaan
Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.
Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.
Perawatan
Oven yang baik adalah oven yang selalu dirawat. Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1” antara bagian atas dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera cabut steker dari stopkontak.
B. INKUBATOR
Pendahuluan
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya diatas suhu ambient). Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu, dan pengatur waktu. Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan pula perubahan suhunya saat pintu inkubator dibuka. Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas supaya tidak terjadi penurunan suhu.
Tipe lain inkubator berdasarkan kegunaannya secara khusus menurut Collins et al. (2004) adalah
-Shaker incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
-Cooled incubator; inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
-CO2 incubator; inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
-Automatic temperature change incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap.
-Portable incubator; inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
-Incubator room; suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
Cara penggunaan
Dalam prakteknya ada beberapa hal yang harus dilakukan agar
alat berjalan dengan baik yaitu:
1.
Pengaturan Pengaman Suhu
·
Pengaturan untuk pengaman suhu. Putar pengatur
untuk melakukan penyesuaian hingga menunjuk pada suhu aman. Umumnya suhu yang
diatur 10oCyang lebih tinggi dibanding pengaturan suhu dalam bilik inkubator.
·
Jangan menetapkan suhu pada 70 o C atau yang
lebih tinggi
2.
Pengaturan, memulai dan menghentikan penunjuk
kendali
·
Menyalakan tombol komponen dan power. Dalam 5
detik akan muncul “cP” dan indikator suhu.
·
Pengaturan suhu dapat dilakukan baik ketika
dioperasikan atau tidak.
·
Untuk mengatur penunjuk kendali tekan tombol
“run/stop”. LED suhu akan berkelip. LED pemanas menyala jika telah aktif.
·
Menghentikan pengaturan penunjuk kendali dengan
menekan tombol “run/stop”. Kelipan LED suhu berubah menjadi bercahaya.
·
Pastikan penunjuk kendali telah mati sebelum
mematikan tombol power. Jika tidak, alarm peringatan akan berbunyi.
·
Jika tidak digunakan dalam waktu yang alam,
matikan tombol power dan komponen serta cabut steker dari terminal AC.
3.
Pengaturan, memulai dan menghentikan modus
pengatur waktu.
·
Mengatur suhu dari penunjuk kendali sebelum
mengatur nilai dari pengatur waktu.
·
Mengatur waktu pada pengatur waktu untuk semua
modus operasi. Pengaturan dapat dilakukan baik dibawah pengendalian maupun
penghentian.
·
Untuk memulai secara pengoperasian otomatis
tekan “set” dan pengendalian siap dimulai
·
Jika waktu telah terhitung habis, maka
pengoperasian yang telah diatur otomatis akan berhenti.
·
Hentikan modus operasinya terlebih dahulu,
Kemudian tekan tombol power untuk mematikan inkubator.
·
Jika tidak digunakan lagi dalam waktu lama,
tekan tombol power, lalu cabut steker dari terminal AC.
Ada satu hal lagi
yang harus menjadi perhatian serius agar terhindar dari kecelakaan saat bekerja
yaitu:
1.
Memperhatikan tanda peringatan
Bahan pelarut organik atau bahan
yang mudah terbakar dan meledak tidak bisa digunakan dalam ruang inkubator.
Misalnya nitrat,peroksida, garam nitrat, pelarut organik, dll. Ini disebabkan
karena fungsi, sifat dan ciri-ciri beberapa bagian dari inkubator jika
dipanaskan akan berada pada suhu yang tinggi. Jika pengguna menyentuh satu
bagian-bagian yang dilarang selama operasi, atau mengoperasikannya dengan cara
yang salah, bisa dipastikan pengguna akan mengalami kecelakaan yang tak diduga.
Hati-hati dengan tanda peringatan untuk keselamatan dan untuk mencegah
kecelakaan kerja.
·
Dangerous ( Berbahaya)
Mengindikasikan suatu situasi yang
sangat beresiko akibat kekeliruan kerja yang dapat berakibat kematian atau
kecelakaan yang serius.
·
Warning (Peringatan)
Mengindikasikan suatu situasi yang
berpotensi beresiko akibat kekeliruan kerja yang dapat berakibat kematian atau
kecelakaan yang serius.
•
Caution ( Perhatian)
Mengindikasikan suatu situasi yang
berpotensi beresiko akibat kekeliruan kerja yang bisa berakibat kecelakaan atau
luka fisik.
2.
Warning Label ( Label Peringatan )
Suatu label peringatan terdapat
pada alat untuk menunjuk suatu ketentuan yang penting. Ketentuan yang terlampir
dinyatakan sebagai di bawah pada label.
Perawatan
Menjaga agar alat awet dan kinerjanyapun dapat baik dalam
waktu yang cukup lama tentunya dibutuhkan suatu perawatan yang berkala dan
rutin dilakukan. Ini mencegah timbulnya kerusakan dan berperan dalam
meminimalisir kecelakaan kerja. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam proses perawatan.
1.
Pengujian sambungan utama
sambungkan steker utama. Nyalakan
saklar utama dan tekanan uji tombol dengan suatu tongkat. Ketika saklar
dipadamkan, maka berjalan normal. Jika tidak bekerja secara normal, hentikan
operasi dengan segera dan hubungi agen. Hal tersebut mungkin disebabkan satu
resiko akibat kejutan listrik
2.
Perubahan Dari Sekring
·
Matikan tombol power dan peralatan untuk
keselamatan sebelum mengubah sekring.
·
tempatkan ujung obeng minuts ke dalam alur dari
sekring . Penyangga dapat dikeluarkan oleh ujung obeng.
·
Kaitkan sekring baru dengan daya yang sama .
Kapasitas ditunjukkan di bagian logam dari sekring yang logam.
·
Pada suatu kapasitas tertentu, daya muat sekring
tidak bisa menahan arus berlebih yang terjadi di dalam unit dan mungkin dapat
mungkin menyebabkan satu kecelakaan.
·
Jika sekring yang baru meletup segera setelah
diubah . Hentikan pengoperasian dengan segera dan memeriksa unit yang
sambungkan ke terminal AC.
3.
Perawatan
·
Matikan tombol komponen dan cabut steker dari
terminal AC sebelum dibersihkan.
·
Bersihkan dengan kain yang lembut atau handuk
basah. Jika diperlukan gunakan netral detergen dan lengkap dengan penyekanya.
·
Ketika membersihkan bilik, keluarkan komponen
pendukung dari siku-siku.
Sumber :
1. http://arnisfarida.wordpress.com/2010/02/16/oven-alat-laboratorium/
2.http://www.infogue.com/viewstory/2012/02/02/apa_itu_oven_laboratorium_/url=http://www.alatlabor.com/article/detail/7/drying-oven-
3. http://ekmon-saurus.blogspot.com/2011/07/bab-1-alat-alat-dalam-laboratorium.html
4. http://gurumudabicara.blogspot.com/2010/07/inkubator-lab.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar